Mengapa Pengelolaan Sampah Organik itu Penting?
Sampah organik yang tertimbun di TPA menghasilkan gas rumah kaca (terutama metana). Dengan pengolahan yang tepat seperti BSF (Black Soldier Fly) atau komposting, kita bisa mengurangi emisi, menghasilkan pakan bernutrisi tinggi, dan kasgot sebagai pupuk organik.
Fakta Sampah Organik Nasional
Berdasarkan data KLHK (2023):
- Sampah organik menyumbang Β±41% dari total timbulan sampah nasional.
- 38% berasal dari rumah tangga.
- Pengomposan mandiri dapat mencegah 6,83 juta ton COβe per tahun.
Efisiensi Maggot (BSF)
- BSF dapat mengolah 65β80% sampah organik dengan cepat. (Nature, 2024)
- Emisi COβ turun hingga 62%, metana 87%, dan NβO 95%. (PubMed, 2024)
Dampak Lingkungan dan Pertanian
Kasgot atau frass dari BSF kaya akan unsur hara dan meningkatkan kesuburan tanah. (FAO, 2024)
Menjadi substitusi pupuk kimia dan mendukung pertanian regeneratif.
Peran Mitigasi Metana
Metana (CHβ) adalah gas rumah kaca dengan dampak pemanasan 28Γ lebih kuat dari COβ. (Relung, 2024)
Mengelola sampah organik di sumber dapat menurunkan emisi metana dari TPA secara signifikan. (Greeners, 2024)
Prinsip Pengolahan
- Pilah di sumber: pisahkan organik agar mudah diolah.
- BSF/Maggot: mengkonversi organik menjadi biomassa larva (pakan) & kasgot (pupuk).
- Komposting: mengubah organik menjadi kompos stabil yang menyuburkan tanah.
- Dampak Iklim: pengolahan terarah menghindari emisi metana dari TPA.
Angka-angka pada kalkulator adalah estimasi konservatif dan dapat disesuaikan dengan data lokal Anda.
Kalkulator Sampah Organik
Hasil Estimasi
Organik Terolah (kg/period) | - |
---|---|
Biomassa Larva (kg) | - |
Kasgot (kg) | - |
Kompos (kg) | - |
COβe Dihindari (kg) | - |
Estimasi Pendapatan (Rp) | - |
*Estimasi kasar. Silakan sesuaikan koefisien berdasarkan uji lapangan, kadar air, dan praktik operasional Anda.
Kontribusi terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)
Pengelolaan sampah organik mendukung berbagai tujuan global dalam Agenda 2030.
- SDG 2 β Zero Hunger: Pakan dari larva BSF mendukung ketahanan pangan.
- SDG 3 β Good Health and Well-being: Mengurangi sampah β lingkungan lebih sehat.
- SDG 6 β Clean Water and Sanitation: Kompos mengurangi pencemaran air.
- SDG 11 β Sustainable Cities and Communities: Mengurangi beban TPA kota.
- SDG 12 β Responsible Consumption and Production: Daur ulang organik = konsumsi berkelanjutan.
- SDG 13 β Climate Action: Hindari emisi metana dari TPA.
- SDG 15 β Life on Land: Kompos dan kasgot mendukung kesuburan tanah dan pertanian alami.